Pada Rabu, 10 Juli 2024,
acara Penjurian Lomba Desa Wisata DIY yang diselenggarakan oleh Dispar DIY
dimulai. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi dan memberikan
penghargaan kepada desa wisata yang memiliki inovasi, pengelolaan, dan potensi
wisata terbaik di DIY. PPK ORMAWA HIMA PAI UMY turut serta dalam acara tersebut
dan bertemu dengan pihak desa untuk membahas kelanjutan program yang akan
dilaksanakan di desa.
Dewan
Juri Dispar DIY:
1. GKR Bendara, BPPD DIY
2. Bobby Ardianto Setia
Aji, GIP DIY
3. Ike, Akademisi
4. Esti Cemporoning,
Puspar UGM
5. Fian Damasdino,
Akademisi
6. Tri Harjono, Forkom
DIY
7. Erwan Widyarto,
Pemerhati Lingkungan
Penjurian dimulai pada pukul 10:00 WIB dengan kedatangan dewan juri. Setelah itu, dewan juri berdiskusi bersama pengelola Desa Wisata Krebet untuk mengevaluasi potensi dan pengelolaan desa hingga siang hari. Diskusi ini diikuti dengan makan siang dan kegiatan membatik oleh dewan juri, yang bertujuan untuk memperkenalkan seni budaya lokal dan mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.
Pada malam harinya, Tim PPK ORMAWA HIMA PAI mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh dewan juri, tokoh masyarakat, tim pengelola desa wisata, dan warga desa. Acara ini dimulai pukul 20:00 WIB dan berlangsung dengan meriah, membahas berbagai aspek tentang Desa Wisata Krebet, termasuk upaya peningkatan kualitas dan daya tarik wisata. Hidangan berupa bakso dan camilan lainnya menambah kemeriahan suasana malam itu, menciptakan keakraban antara semua peserta.
Keesokan harinya, Kamis, 11 Juli, dewan juri mengikuti senam bersama yang diadakan oleh pihak Desa Wisata Krebet. Acara berlangsung dengan meriah hingga siang hari, menunjukkan komitmen desa dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan kebersamaan. Penjurian diakhiri dengan penilaian akhir dan pemberian masukan dari dewan juri untuk peningkatan lebih lanjut.
Kegiatan ini tidak hanya
menilai desa wisata tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar dan berbagi
pengalaman antar desa wisata, serta memperkuat jaringan dan kerjasama dalam
pengembangan pariwisata di DIY.
Penulis:
Muhammad Rafif Hardianto
0 comments